Kota Bekasi | |
Koordinat: 6°14′0″S 106°0′0″EKoordinat: 6°14′0″S 106°0′0″E | |
Negara | Indonesia |
---|---|
Provinsi | Jawa Barat |
Pemerintahan | |
- Walikota | H. Mochtar Mohammad |
- DAU | Rp. 737.162.222.000,- (2011)[1] |
Luas | |
- Total | 210,49 km2 |
Populasi (2010) | |
- Total | 2.336.489 |
- Kepadatan | 11.100,2/km² |
[2] | |
Kecamatan | 12 |
Kelurahan | 56 |
Zona waktu | WIB[3] (UTC+7) |
Kode area telepon | +62 21 |
Situs web | www.kotabekasi.go.id |
Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada dalam lingkungan megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota besar keempat di Indonesia. Saat ini kota Bekasi berkembang menjadi kawasan sentra industri dan kawasan tempat tinggal kaum urban.[4]
Geografi
Secara geografis kota Bekasi berada pada ketinggian 19 m diatas permukaan laut. Kota ini terletak di sebelah timur Jakarta; berbatasan dengan Jakarta Timur di barat, kabupaten Bekasi di utara dan timur, kabupaten Bogor di selatan, serta kota Depok di sebelah barat daya.
Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50 % sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90 % telah menjadi kawasan perumahan, 4 % telah menjadi kawasan industri, 3 % telah digunakan untuk perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.[5]Sejarah
Kota ini sebelumnya merupakan sebuah kecamatan dari kabupaten Bekasi yang kemudian berkembang dan ditingkatkan statusnya pada tahun 1982 menjadi kota administratif Bekasi yang saat itu terdiri atas empat kecamatan yaitu kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, dan Bekasi Utara, dan meliputi 18 kelurahan serta 8 desa. Di tahun 1996 kota administratif Bekasi kembali ditingkatkan statusnya menjadi kotamadya (sekarang "kota").
Kependudukan
Berdasarkan sensus tahun 2008, kepadatan penduduknya kecamatan Bekasi Utara merupakan kecamatan yang terpadat di kota Bekasi dengan kepadatan 16.008 jiwa/km² dan kecamatan Mustika Jaya dengan kepadatan 4.081 jiwa/km² menjadi yang terendah. Sementara pencari kerja terdaftar di kota ini didominasi oleh tamatan SMA atau sederajat sekitar 65.6 % dari total pencari kerja terdaftar.[6]
Tahun | Jumlah penduduk | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2006 | 1.773.470 | |||||||||||
2008 | 1.800.746 | |||||||||||
2010 | 2.336.489 [2] | |||||||||||
Sejarah kependudukan kota Bekasi Sumber:[7] |
Seiring dengan pertambahan penduduknya, beberapa kawasan pemukiman juga turut berkembang diantaranya Kemang Pratama dan Perumahan Harapan Indah dengan luas lahan seluruhnya 2000 hektar. Selain itu pengembang Summarecon Agung juga berencana membangun kota mandiri Summarecon Bekasi seluas 300 ha di kecamatan Bekasi Utara.[8]
Perekonomian
Pada awalnya perekonomian Bekasi hanya berkembang di sepanjang jalan Ir. H. Juanda yang membujur sepanjang 3 km dari alun-alun kota hingga terminal Bekasi. Di jalan ini terdapat berbagai pusat pertokoan yang dibangun sejak tahun 1978.
Selanjutnya sejak tahun 1993, kawasan sepanjang Jl. Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya beberapa mal serta sentra niaga. Pertumbuhan kawasan perdagangan terus berkembang hingga jalan K.H. Noer Ali (Kalimalang), Kranji, dan Harapan Indah. Beberapa pusat perbelanjaan di kota Bekasi diantaranya Mal Metropolitan, Mega Bekasi Hypermal, Bekasi Square, Plaza Pondok Gede, Grand Mal, Bekasi Cyber Park, Bekasi Trade Centre, Carrefour, Giant, Makro, dan Hypermart.
Sementara dari kontribusi terhadap pendapatan daerah, keberadaan kawasan-kawasan industri di kota ini mampu menjadi mesin pertumbuhan ekonominya, dengan menempatkan industri pengolahan sebagai yang utama[9], diikuti sektor perdagangan, perhotelan, dan restoran. Meskipun sedikit, lahan pertanian yang tersebar di bagian utara kota juga ikut menyumbang terhadap APBD kota Bekasi.
Pemerintahan
Pada tanggal 27 Januari 2008, diselenggarakan pilkada untuk memilih walikota beserta wakilnya, yang diikuti oleh 3 orang pasangan calon, yaitu : Awing Asmawi-Ronny Hermawan dari Partai Demokrat, Mochtar Mochammad-Rahmat Effendi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar dan gabungan beberapa partai lainnya, serta Ahmad Syaikhu-Kamaludin Djaini dari Partai Keadilan Sejahtera. Pilkada ini dimenangkan oleh pasangan Mochtar Mochammad-Rahmat Effendi yang kemudian dilantik menjadi walikota dan wakil walikota Bekasi.
Perwakilan
Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009-2014 anggota DPRD kota Bekasi berjumlah 50 orang, yang tersusun atas perwakilan sebelas partai dan terdiri atas 43 lelaki dan 7 perempuan.\
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bekasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar