Sabtu, 23 Maret 2013

Fenomena TIMNAS Indonesia yang Sempat Terpecah



Setelah Djohar terpilih menjadi ketua PSSI yang baru, maka otomatis pemegang kekuasaan tertinggi dalam persepakbolaan diIndonesia ada dalam genggamannya. hal yang ia lakukan adalah mengangkat kompetisi IPL ( Indonesian Premier League) menjadi kasta tertinggi dalam persepakbolaan di Indonesia, padahal yang seharusnya memegang kasta tertinggi itu adalah ISL (Indonesian Super League).

Setelah beberapa lama akhirnya terbentuklah KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia) untuk menyelamatkan persepakbolaan di Indonesia. dalam kubu KPSI terdapat ketum (ketua umum) yang dipilih oleh beberapa klub yang ada dalam ISL, kemudian La Nyalla akhirnya terpilih sebagai ketum KPSI setelah diadakannya KLB( Kongres Luar Biasa) di Mercure Hotel, Ancol, hari Minggu tanggal 18 maret 2012.

" hasil dari rapat komite eksekutif Exco FIFA yang digelar di Tokyo, Jepang 14 Desember lalu yang membahas masalah dualisme kepengurusan Indonesia :
1. Menyerahkan penyelesaian dualisme induk sepak bola Indonesia kepada asosiasi sepak bola Asia, AFC.
2. Exco FIFA akan menggelar rapat lagi pada 13 Februari 2013.
3. Memberikan deadline (batas waktu) kepada PSSI untuk menyelesaikan dualisme induk sepak bola Indonesia pada 30 Maret 2013.

Setelah itu akhirnya FIFA memberi tenggang waktu 30 Maret 2013, jika melebihi batas itu maka Indonesia akan mendapatkan sanksi diantaranya :
1. Indonesia dilarang berpartisipasi di kompetisi Internasional, antara lain Piala AFF,
kualifikasi Piala Asia, kualifikasi Piala Dunia, Liga Champions Asia disegala tingkatan baik senior, maupun junior.
2. Wasit bersertifikat FIFA dari Indonesia tidak bisa dipakai dalam pertandingan internasional.
3. Program FIFA Financial Assistance untuk Indonesia akan diblok. "

" Setelah mengadakan rapat kongres luar biasa pada tanggal 17 maret 2013 mendapatkan hasil yang baik diantaranya adalah :

1. PENYATUAN LIGA

Dalam konsep penyatuan liga yang ditawarkan PT. Liga Indonesia, ada beberapa poin penting yang bisa dicatat, antara lain sebagai berikut:
1. Unifikasi liga akan dimulai pada tahun 2014, sementara pada tahun 2013 Indonesian Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) masih akan berjalan sendiri-sendiri.
2. Peserta kasta teratas liga profesional pada tahun 2014 berasal dari 18 klub ISL dan empat klub IPL.
3. Pada tahun 2014 dan 2015 akan diberlakukan sistem dua promosi-empat degradasi, sehingga pada tahun 2016 hanya akan ada 18 klub peserta kasta teratas liga profesional. Mulai tahun 2016 dan seterusnya, akan diberlakukan sistem tiga promosi-tiga degradasi.
4. Nama liga tetap Indonesian Super League.
5. Pengelola liga tetap PT. Liga Indonesia.
6. Liga Super dan Divisi Utama adalah liga profesional, sementara divisi di bawahnya adalah liga amatir.

2. REVISI STATUTA

Ada beberapa pasal yang telah direvisi. Revisi statua dilakukan oleh tim yang terdiri dari tiga orang yaitu, Rudi Finantha dari PSSI dan Hinca Panjaitan serta Togar Manahan Nero dari KPSI.

3. PEMBUBARAN KPSI

Keputusan pembubaran KPSI adalah tindak lanjut dari kembalinya empat anggota Exco yang sempat dipecat (La Nyalla Mattalitti, Robertho Rouw, Tony Aprilani, dan Erwin Dwi Budiawan) ke tubuh PSSI. La Nyalla bahkan kini diangkat menjadi wakil ketua umum PSSI.
"Kepada masyarakat Indonesia, saya umumkan melalui media, bahwa federasi sepakbola di Indonesia hanya satu, PSSI. Tidak ada yang lain," tegas Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, di Hotel Borobudur, Minggu (17/3/2013).
Pernyataan Djohar diamini oleh La Nyalla.
"Dengan jiwa besar, saya menyatakan bahwa KPSI saya bubarkan. Dengan catatan, Komite Etik akan kita susun kembali di Rapat Exco, Komite Banding, Komite Wasit kita susun kembali di rapat Exco," kata La Nyalla.
Pembubaran KPSI ini kemudian diresmikan lewat penandatanganan kesepakatan bersama oleh Djohar dan La Nyalla, yang disaksikan secara langsung oleh Menpora Roy Suryo.

4. PENENTUAN PELAKSANAAN KONGRES BIASA

FIFA akhirnya memutuskan untuk menyetujui bahwa kongres biasa dapat dilakukan setelah penyelenggaraan Kongres Luar Biasa hari ini. Waktu dan pelaksanaanya diserahkan kepada Komite Eksekutif PSSI.
Dari sudut pandang perwakilan FIFA, Coustakis Koutsokoumnis, penentuan waktu dan tempat Kongres Biasa boleh saja. FIFA disebutnya menyetujui digelarnya kongres tersebut.

5. KONGRES SUKSES, INDONESIA TERHINDAR SANKSI

Dalam KLB ini, perwakilan dari FIFA dan AFC datang meninjau jalannya sidang kongres. Mereka adalah Jeysing Muthiah dari AFC, serta Marco Leal dan Michael van Praag (Ketua Federasi Sepakbola Belanda). Laporan dari hasil KLB ini akan dilaporkan mereka untuk dibahas dalam rapat Exco FIFA, 20 Maret mendatang di Zurich, Swiss.

6. DINAMIKA KONGRES

KLB PSSI juga diwarnai WO (walk out) enam anggota Exco dan Protes dari 18 pengurus provinsi (pengprov) PSSI.
Enam Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang meninggalkan ruangan Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Borobudur tersebut adalah Farid Rahman, Tuti Dau, Widodo Santoso, Bob hippy, Sihar Sitorus, dan Mawardi Nurdin.
Menurut Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman, dirinya dan lima anggota Exco meninggalkan ruang kongres dikarenakan agenda yang dibahas pada KLB PSSI sudah selesai dibahas. Yakni unifikasi liga dan revisi statuta. "

Semoga dengan selesainya konflik ini dapat memajukan kembali persepakbolaan tanah air menuju kancah Internasional.


sumber kutipan : http://zakipedia.blogspot.com/2012/12/fifa-tidak-jadi-sanksi-indonesia.html#.UU0Ebdal4uM

                http://yadikarnadi.blogspot.com/2013/03/inilah-hasil-kongres-luar-biasa-pssi.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar