Minggu, 13 Oktober 2013

Sistem Informasi Akuntansi


MENGENAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Proses Bisnis dan Sistem Informasi Akuntansi
Dua istilah pokok dibuku ini : (1) proses bisnis dan (2) system informasi. Proses bisnis (business process) adalah urutan aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Kebanyakan para akuntan memanfaatkan proses bisnis perusahaan dalam bentuk siklus transaksi. Siklus transaksi (transaction cycles) adalah mengelompokkan kejadian-kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu, sedangkan kejadian (events) adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Terdapat tiga siklus transaksi utama yaitu :
·         Siklus pemerolehan / pembelian (acquisition/purchasing cycle) adalah proses pembelian dan pembayaran untuk barang atau jasa.
·         Siklus konversi (conversion cycle) adalah proses mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang atau jasa.
·         Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah proses menyediakan barang atau jasa untuk pelanggan dan menagih uangnya.
Sistem informasi manajemen-SIM (management information system-MIS) adalah suatu system yang menangkap data tentang satu organisasi, menyimpan dan memelihara data, serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen. SIM dapat dipandang sebagai suatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk fungsi-fungsi seperti produksi, pemasaran, sumber daya manusia, serta akuntansi dan keuangan.
Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
SIM merupakan seperangkat subsistem. DiELERBE,Inc., semua subsistem ini bersifat penting, dan informasi yang berbeda diperlukan untuk menjalankan fungsinya.
Sistem informasi akuntansi itu adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan dalam satuan unit dan mata uang, penagihan kas, pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran gaji, dan jam kerja.
Banyak perusahaan kini berusaha untuk mengonversi system informasi mereka yang terpencar menjadi system perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP system). ERP adalah suatu system manajemen bisnis yang mengintegrasikan semua aspek proses bisnis perusahaan.

Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
SIA memberikan lima macam penggunaan informasi akuntansi yaitu :
1)      Membuat Laporan Eksternal
Perusahaan menggunakan system informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan pemerintah, dan yang lain. Laporan ini mencakup laporan keuangan, SPT pajak, dan laporan yang diperlukan oleh badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industry perbankan dan utilitas. Laporan jenis ini mengikuti suatu struktur yang yang ditetapkan oleh organisasi-organisasi seperti Financial Accounting Standards Board-FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan AS), Securities and Exchange Commission-SEC (Badan Pengawas Pasar Modal AS), Internal Revenue Service-IRS (Dinas Pajak AS), dan regulator lainnya. Sehingga para pemasok peranti lunak (software) dapat menyediakan peranti lunak yang mengotomatisasikan sebagian besar proses pelaporan dan untuk mempercepat laporan eksternal dan lebih mudah untuk dibandingkan dengan masa lalu.
2)      Mendukung Aktivias Rutin
Para manajer memerlukan satu system informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu. Contohnya antara lain menerima pesanan pelanggan, mengirimkan barang dan jasa, membuat faktur penagihan pelanggan, dan menagih kas ke pelanggan. Sistem komputer mahir menangani transaksi-transaksi yang berulang, dan banyak paket piranti lunak akuntansi yang mendukung fungsi yang rutin ini. Teknologi lain seperti scanner untuk memindai kode produk, meningkatkan efisiensi dari proses bisnis.
3)      Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Contohnya antara lain mengetahui produk-produk yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang paling banyak melakukan pembelian. Permintaan informasi nonstandard memerlukan permintaan informasi (query) yang fleksibel akan data dalam suatu basis data.
4)      Perencanaan dan Pengendalian
Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai aggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah actual. Data historis dapat diambil dari basis data dan digunakan dalam lembar kerja (spreadsheet) atau program lain untuk meramalkan pertumbuhan dan arus kas. Para perencana dapat menggunakan data mining (penggalian data dengan menggunakan peranti lunak untuk mencari penyimpanan yang besar dari data historis) untuk mengungkapkan tren jangka panjang dan pola hubungan data.

5)      Menerapkan Pengendalian Internal
Pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur, prosedur dan sisem informasi yang digunakan untuk melindungi asset-aset perusahaan daru kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, sebagai contoh suatu system informasi dapat menggunakan kata sandi (password) untuk mencegah individu lain memiliki akses ke format data entri dan laporan yang tidak diperlukan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Selain itu, format data entri dapat dirancang untuk secara otomatis memeriksa error dan mencegah jenis tertentu dari data entri yang akan melanggar aturan-aturan yang sudah dibuat.
Karyawan ELERBE menggunakan system informasi akuntansinya dengan cara berikut :
Menyusun laporan eksternal :
·         Kontroler (Kepala Bagian Akuntansi) memerlukan sisem akuntansi untuk menyusun laporan keuangan yang diperlukan oleh investor dan kreditor serta surat pemberitahuan tahunan pajak aas laba dan gaji yang diharuskan oleh otoritas pajak Negara bagian dan federal.
Menangani transaksi rutin :
·         Mencatat pesanan, pengiriman, dan penagihan dari pelanggan.
·         Membayar royalty kepada para penulis berdasarkan penjualan buku mereka.
·         Merespons pertanyaan dari para pelanggan.
Membantu para manajer membuat keputusan-keputusan tidak rutin :
·         Setelah seorang penulis menyampaikan proposal untuk suatu produk baru. Editor akuisisi harus memutuskan apakah dapat menerima proposal tersebut atau tidak.
·         ELERBE sedang mempertimbangkan untuk menjual sebagian dari produknya secara langsung di Internet.
Membantu perencanaan dan pengendalian :
·         Setiap tahun dibuat suatu anggaran untuk biaya produksi. Anggaran itu didasarkan pada jumlah yang dibelanjakan ditahun terakhir dan pada ramalan penjualan yang diharapkan ditahun berikutnya.

Memelihara pengendalian internal :
·         ELERBE meyakinkan bahwa pesanan pelanggan dicatat dengan nomor pelanggan, nomor produk, harga, dan kuantitas yang benar. Perusahaan menginginkan suatu sistem entri data yang memudahkan untuk mencari dan menginformasikan nomor pelanggan dan produk.
Aplikasi dan Peranti Lunak Akuntansi
Di dua bagian terakhir, buku ini menjelaskan SIA berdasarkan lingkup dan penggunaan informasi akuntansi. Cara lain untuk menggambarkan SIA adalah dengan menganggap aplikasi akuntansilah yang mengatur informasi, aplikasi (applicaion) adalah program computer yang digunakan untuk memenuhi keperluan-keperluan tertentu. Peranti linak pengolah kata (word processing) dan lembar kerja elektronik (electronic spreadsheet) adalah contoh aplikasi-aplikasi akuntansi yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk kelima penggunaan yang disebutkan dibagian sebelumnya.
Pada umumnya, aplikasi-aplikasi akuntansi dikelompokkan menurut siklus transaksi. Sebagai contoh, aplikasi siklus pemerolehan (acquisition cycle) membantu pesanan pembelian, mencatat faktur pembelian, menelusuri jumlah yang terutang kepada para pemasok, dan melakukan pembayaran kepada para pemasok.
Buku ini menekankan pada dua jenis aplikasi akuntansi yaitu : paket akuntansi yang dijual ditoko computer, dan aplikasi yang dikembangkan dengan peranti lunak sistem manajemen basis data (Database management system-DBMS). Off-the-shelf software adalah peranti lunak komersial yang siap pakai dan tersedia untuk dijual kepada masyarakat umum.
Peran Akuntan dalam Hubungannya dengan SIA
Cara lain untuk memahami arti dai sistem informasi akuntansi adalah dengan mempertimbangkan hubungan antar system akuntansidan pekerjaan akuntan. International Federation of Accountants (IFAC) menerbitkan sebuah laporan, pedoman 11, “Teknologi Informasi di dalam Kurikulum Akuntansi”, yang mengidentifikasi empat peran dimana akuntan menggunakan teknologi informasi : pengguna, manajer, konsultan dan evaluator.
Akuntan Sebagai Pengguna
Para akuntan dan manajer keuangan menggunakan sistem akuntansi untuk semua fungsi yang dibahas sebelumnya (menyusun laporan eksternal, menangani transaksi rutin, dan lain-lain).
Pedoman IFAC menekankan bahwa para pengguna perlu memahami arsitektur sistem informasi, peranti keras (hardware), peranti lunak (software), dan metode pengorganisasian data, serta mampu untuk menggunakan paket pengolah kata, lembar kerja, basis data, dan akuntansi.
Akuntan Sebagai Konsultan
Akuntan yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa konsultasi dibanyak bidang termasuk sistem informasi, perencanaan keuangan perorangan, akuntansi internasional, akuntansi lingkungan, dan akuntansi forensic.
Akuntansi Sebagai Elevator
Akunan menyediakan bermacam jasa evaluasi yang berfokus atau bergantung pada sistem informasi akuntansi. Di sini aka dilihat akuntan sebagai seorang auditor internal, auditor eksternal, dan penyedia jasa assurance (pemberian keyakinan) lainnya.
Auditor inernal mengevaluasi berbagai unit didalam suatu organisasi untuk menentukan apakah unit itu telah mencapai misinya secara efisien dan efektif. Auditor internaljuga membantu mengembangkan pegendalian internal yang membantu memastikan efisiensi, efektifitas, serta kepatuhan pada hukum dan peraturan peran mereka dengan berlakunya Sarbanes-Oxeley Act tahun 2002.
Auditor eksternal. Perusahaan membayar kantor akuntan public untk mengaudit laporan keuangan mereka untuk memenuhi ketentuan hukum dan untuk menambah kredibilitas atas laporan keuangan mereka.
Peran Evaluatif lainnya. Para akuntan memperluas peran mereka sebagai evaluator dengan menyediakan berbagai macam jasa assurance.
Akuntan Sebagai Penyedia Jasa Akuntansi dan Perpajakan
Akuntan menggunakan peranti lunak akuntansi guna menyusun laporan keuangan untuk klien-klien kecil dan perani lunak perpajakan guna memberikan jasa perpajakan untuk klien-klien mereka. Penurunan harga computer serta peranti lunak akuntansi dan perpajakan memungkinkan banyak akuntan untuk memperoleh keuntungan dengan menjadi kantor akuntan perorangan.
Hubungan  SIA dengan Pekerjaan yang di Lakukan Akuntan
Hubungan antara SIA dengan pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan telah dibahas. Yaitu bahwa akuntan berinteraksi dengan SIA sebagai pengguna manajer, konsultan, evaluator, serta penyedia jasa akuntansi dan perpajakan. Pada setiap peran, akuntan bergantung pada SIA. Akuntan perlu meningkatkan keterampilan dan memperbarui pengetahuan mereka tentang teknologi informasi secara berkesinambungan.
PROSES BISNIS DAN DATA
Proses dan Kejadian Bisnis
Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Satu cara penting untuk mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus transaksi. Siklus transaksi (transaction cycle) mengelompokkan kejadian terkait yang pada umunya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian (event) adalah berbagai hal yang terjadi dalam suatu urutan tertentu. Masing-masing siklus transaksi melibatkan lebih dari satu kejadian.
Proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama :
·         Siklus pemerolehan/pembelian (acquisition/purchasing cycle) mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.
·         Siklus konversi (conversion cycle) mengacu pada proses mengubah sumber daya diperoleh menjadi barang-barang jasa.
·         Siklus pendapaan (revenue cycle) mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan.
Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan dari jenis organisasi yang berbeda dapat saja sama dan mencakup didalamnya sebagian atau semua operasi berikut ini :
1.      Merespons permintaan informasi dari pelanggan. Permintaan informasi pelanggan bisa ditangani oleh seorang tenaga penjualan.
2.      Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa dimasa mendatang.
3.      Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan. Fungsi ini sangat penting dalam proses pendapaan.
4.      Menagih pelanggan. Dalam hal ini, perusahaan mengakui klaimnya terhadap pelanggan dengan mencatat piutangdan menagih pelanggan.
5.      Melakukan penagihan uang. Pada suatu waktu dalam siklus pendapatan, uang tunai ditagih dari pelanggan.
6.      Menyetoran uang kas ke bank. Pihak-pihak yang terlibat disini adalah kasir dan bank.
7.      Menyusun laporan. Beraneka jenis laporan mungkin dibuat untuk siklus pendapatan.
Siklus Pemerolehan
Seperti halnya siklus pendapatan, siklus pemerolehan dari organisasi dengan jenis yang berbeda pada dasarnya bersifat sama karena kebanyakan mencakup didalamnya sebagian atau semua operasi berikut ini :
1.      Mendikusikan dengan para pemasok.
2.      Memproses permintaan
3.      Membuat perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa dimasa mendatang.
4.      Menerima barang atau jasa dari pemasok.
5.      Mengakui klaim atas barang atau jasa yang diterima.
6.      Memilih faktur-faktur yang akan dibayar.
7.      Menulis cek.
Pengidentifikasian Kejadian Dalam Proses Bisnis
Akuntansi pada dasarnya adalah suatu system informasi, dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana system informasi beroperasi. Pengetahuan seperti itu akan memungkinkan mereka untuk menyediakan jasa konsultasi dan desain sistem, serta untuk memenuhi peran mereka sebagai evaluator dan auditor.
Para akuntan harus terbiasa dengan proses bisnis sebelum mereka dapat mengevaluasi atau mendesain satu sistem informasi akuntansi. Pemahamannya atas siklus pendapatan membantu Karen memberikan penjelasan yang terperinci mengenai siklus pendapatan ELERBE.
Pedoman Mengakui Kejadian
Pedoman 1 : Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu aktivitas.
Pedoman 2 : Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal.
Pedoman 3 : Kenali suatu kejadian baru ketika bertanggung jawab dipindahkan datu satu agen internal ke agen internal lainnya.
Pedoman 4 : Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi seseorang diluar organisasi atau prosesitu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai alternative, prose situ dapat itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan.
Pedoman 5 : Gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian itu.
Pengorganisasian Data Dalam SIA
Pembahasan sebelumnya memfokuskan pada proses mengidentifikasi kejadian. Satu motivasi penting untuk mengidentifikasi kejadian dari uraian naratif mengenai suatu proses bisnis, adalah bahwa data SIA berhubungan erat dengan kejadian. SIA merekam data tentang berbagai kejadian yang dibahas dibagian sebelumnya, termasuk perjanjian dengan para pelanggan (para pemasok), barang atau jasa yang disediakan kepada pelanggan (yang diterima dari para pemasok), jumlah terutang dari para pelanggan (kepada para pemasok),dan pembayaran oleh para pelanggan (kepada para pemasok).
Sistem Manual untuk Siklus Pendapatan dan Buku Besar
Catatan wawancara yang disajikan dipermulaan bab ini menyatakan bahwa ELERBE, Inc. menggunakan sebuah system terkomputerisasi untuk merekam data akuntansi.
Kejadian yang memengaruhi buku besar. Menerima dan mencatat pesanan penjualan, pengiriman, pembuatan pesanan pembelian, dan menerima kas adalah contoh-contoh kejadian.
Pengorganisasian data dengan menggunakan dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Dalam SIA manual yang tradisional, informasi tentang kejadian bisnis pertama ditangkap dalam dokumen sumber. Pesanan penjualan, slip pengemasan, dan faktur adalah contoh-contoh dokumen sumber.
Meskipun dokumen sumber sudah memiliki informasi yang detail mengenai setiap kejadian, daa harus diorganisasi dan disimpan dengan cara lain untuk menyediakan informasi yang bermanfaat. Sebagai contoh, jumlah nilai uang dari keuangan dan laporan periodic lainnya.
Sistem manual mengatasi masalah ini dengan menggunakan buku besar pembantu untuk mengorganisasi informasi mengenai berbagai entitas (misalnya, pelanggan, pemasok, atau produk).
Buku besar piutang usaha diorganisasi berdasarkan pelanggan. Semua penjualan dan penagihan kas untuk pelanggan tertentu dipindahkan ke suatu halaman yang dipelihara untuk pelanggan itu untuk menelusuri beberapa saldo yang sudah jatuh tempo.
Arsip dalam SIA yang Terkomputerisasi
Bagian sebelumnya menekankan pada pencatatan kejadian secara manual. Arus dasar informasi yang dijelaskan sebelumnya dapat juga dilihat pada SIA yang terkomputerisasi. Namun demikian, bagaimana cara data disimpan dan diorganisasi dalam suatu sistem yang terkomputerisasi berbeda dengan SIA manual. Bagian ini menunjukkan bagaimana data diorganisasi dalam SIA yang terkomputerisasi.
Informasi tentang desain file dapat dikumpulkan dari bermacam sumber termasuk dokumentasi sistem, manual-manual yang menyertai peranti lunak yang mengatur file-file, dan wawancara dengan karyawan yang bertanggung jawab atas sistem informasi perusahaan.
Jenis-Jenis File Data
Ada dua jenis file data yang penting dari file data yaitu file induk dan file transaksi.
File induk memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         File induk menyimpan data yang relative permanen mengenai agen-agen eksternal, internal, atau barang dan jasa.
·         File induk tidak menyediakan perincian mengenai transaksi-transaksi individual.
·         Data yang disimpan dapat memiliki karakteristik sebagai data acuan maupun data ringkasan.
File transaksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         File transaksi menyimpan data tentang kejadian.
·         File transaksi biasanya mencakup informasi kuantitas dan harga.
Kejadian dan Aktivitas
Ada tiga jenis aktivitas yang dapat mambantu anda dalam memahami SIA :
1.      Pencatatan
Pencatatan mengacu pada penyiapan dokumen sumber dan / penyimpanan data kejadian file transaksi.
2.      Pembaruan
Pembaruan mengacu pada tindakan mengubah data ikhtisar disuatu file induk untuk mencerminkan pengaruh dari kejadian.
3.      Pemeliharaan file
Aktivitas pemeliharaan file menangkap dan mengorganisasi data acuan tentang file induk.

MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI
Diagram Aktivitas UML
Ada beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen bisnis. Didalam buku teks ini, digunakan unified modeling language (UML), suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumenasikan suatu sistem informasi.
UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian, UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi .
Diagram aktivitas UML dan peta mempunyai beberapa karakteristik umum yang bermanfaat :
·         Baik peta maupun diagram aktivitas menyediakan representasi informasi grafis yang lebih mudah dipahami dibandingkan dengan uraian naratif.
·         Peta menggunakan lambing standar untuk menyampaikan informasi.
·         Peta dan diagram aktivitas dibuat oleh ahlinya tetapi dapat dibaca oleh para pemakai dengan sedikit pelatihan.
·         Baik peta maupun diagram aktivitas dapat menyediakan gambaran tingkat tinggi, seperti halnya juga yang tingkat rendah.
Overview Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity
·         Overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi kejadian.
·         Diagram Detailed sama dengan peta dari sebuah kota. Diagram ini menyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan datu arah atau dua kejadian yang ditunjukkan pada overview diagram.
MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS
Pengendalian Internal dan Peran Akuntan
Pengendalian internal (internal control) adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut : efektivitas dan efisiensi operasi; kendalan pelaporan keuangan; dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pemahaman yang baik mengenai pengendalian internal penting bagi akuntan yang berperan sebagai manajer, pengguna, perancang, dan evaluator system akuntansi.
·         Tanggung jawab manajer atas pengendalian internal yang telah dibuat secara eksplisit di undang-undang Sarbanes-Oxley tahun 2002 dan standar No.2 Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB).
·         Pengguna juga harus memahami pengendalian internal perusahaan sehingga dapat diterapkan dengan tepat.
·         Akuntan juga memiliki peran penting sebagai perancang prosedur pengendalian internal yang mendorong ketaatan terhadap peraturan dan sasaran perusahaan.
·         Dalam perannya sebagai evaluator, auditor internal dan auditor eksternal harus memahami system pengendalian internal.
Kerangka Kerja dalam Mempelajari Pengendalian
1.      Komponen Pengendalian Internal
Laporan COSO mengidentifikasi lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan :
·         Lingkungan pengendalian
·         Penentuan resiko
·         Aktivitas pengendalian
·         Informasi dan komunikasi
·         Pengawasan
2.      Sasaran Pengendalian Internal
Pemangku kepentingan yang berbeda (pemegang saham, manajer, pelanggan, dan karyawan) mungkin memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pemegang saham utamanya mungkin berhubungan dengan tujuan yang berkaitan dengan nilai saham. Manajer pemasaran mungkin paling tertarik dengan sasaran yang berkaitan dengan pangsa pasar, penjualan, dan kepuasan pelanggan. Sasaran pengendalian internal yang disebutkan dilaporan COSO mencakup berikut :
·         Efektivitas dan efisiensi operasi
·         Keandalan pelaporan keuangan
Menentukan Resiko Pelaksanaan : Siklus Pendapatan
Risiko pelaksanaan (execution risk) mencakup risiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi.
Penelitian Risiko Sistem Informasi
Risiko Sistem Informasi (information system risk) atau risiko kesalahan pada system informasi perusahaan melalui pencatatan, pembaruan, atau pelaporan data yang tidak tepat. Bagian ini menstrukturkan risiko sistem informasi  menjadi dua kategori :
1.      Pencatatan Risiko
Pencatatan Risiko (recording risk)  menyatakan risiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam system informasi organisasi.
2.      Memperbarui Risiko
Memperbarui Risiko (update risk) adalah risiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak diperbarui dengan tepat.


Sumber : Buku Sistem Informasi Akuntansi, Dasaratha V.Rama / Federick L.Jones.
               Penerbit : Salemba Empat

1 komentar: