MENGENAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Proses
Bisnis dan Sistem Informasi Akuntansi
Dua
istilah pokok dibuku ini : (1) proses bisnis dan (2) system informasi. Proses
bisnis (business process) adalah urutan aktivitas yang dilaksanakan oleh
suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa.
Kebanyakan para akuntan memanfaatkan proses bisnis perusahaan dalam bentuk
siklus transaksi. Siklus transaksi (transaction cycles) adalah
mengelompokkan kejadian-kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu
urutan tertentu, sedangkan kejadian (events) adalah aktivitas yang
terjadi pada suatu waktu tertentu. Terdapat tiga siklus transaksi utama yaitu :
·
Siklus
pemerolehan / pembelian (acquisition/purchasing cycle) adalah proses
pembelian dan pembayaran untuk barang atau jasa.
·
Siklus
konversi (conversion cycle) adalah proses mengubah sumber daya yang
diperoleh menjadi barang atau jasa.
·
Siklus
pendapatan (revenue cycle) adalah proses menyediakan barang atau jasa
untuk pelanggan dan menagih uangnya.
Sistem
informasi manajemen-SIM (management information system-MIS) adalah suatu
system yang menangkap data tentang satu organisasi, menyimpan dan memelihara
data, serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen. SIM dapat
dipandang sebagai suatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk
fungsi-fungsi seperti produksi, pemasaran, sumber daya manusia, serta akuntansi
dan keuangan.
Lingkup
Sistem Informasi Akuntansi
SIM
merupakan seperangkat subsistem. DiELERBE,Inc., semua subsistem ini bersifat
penting, dan informasi yang berbeda diperlukan untuk menjalankan fungsinya.
Sistem
informasi akuntansi itu adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan
informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari
pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. SIA menelusuri sejumlah besar
informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan dalam satuan unit dan mata
uang, penagihan kas, pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran gaji, dan
jam kerja.
Banyak
perusahaan kini berusaha untuk mengonversi system informasi mereka yang
terpencar menjadi system perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise
resource planning-ERP system). ERP adalah suatu system manajemen bisnis
yang mengintegrasikan semua aspek proses bisnis perusahaan.
Penggunaan
Sistem Informasi Akuntansi
SIA
memberikan lima macam penggunaan informasi akuntansi yaitu :
1)
Membuat Laporan Eksternal
Perusahaan menggunakan system informasi akuntansi untuk
menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
para investor, kreditor, dinas pajak, badan pemerintah, dan yang lain. Laporan
ini mencakup laporan keuangan, SPT pajak, dan laporan yang diperlukan oleh
badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industry perbankan dan
utilitas. Laporan jenis ini mengikuti suatu struktur yang yang ditetapkan oleh
organisasi-organisasi seperti Financial Accounting Standards Board-FASB (Dewan
Standar Akuntansi Keuangan AS), Securities and Exchange Commission-SEC (Badan
Pengawas Pasar Modal AS), Internal Revenue Service-IRS (Dinas Pajak AS),
dan regulator lainnya. Sehingga para pemasok peranti lunak (software)
dapat menyediakan peranti lunak yang mengotomatisasikan sebagian besar proses
pelaporan dan untuk mempercepat laporan eksternal dan lebih mudah untuk
dibandingkan dengan masa lalu.
2)
Mendukung Aktivias Rutin
Para manajer memerlukan satu system informasi akuntansi untuk
menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu.
Contohnya antara lain menerima pesanan pelanggan, mengirimkan barang dan jasa,
membuat faktur penagihan pelanggan, dan menagih kas ke pelanggan. Sistem
komputer mahir menangani transaksi-transaksi yang berulang, dan banyak paket
piranti lunak akuntansi yang mendukung fungsi yang rutin ini. Teknologi lain
seperti scanner untuk memindai kode produk, meningkatkan efisiensi dari
proses bisnis.
3)
Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan
yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Contohnya antara
lain mengetahui produk-produk yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang
paling banyak melakukan pembelian. Permintaan informasi nonstandard memerlukan
permintaan informasi (query) yang fleksibel akan data dalam suatu basis
data.
4)
Perencanaan dan Pengendalian
Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan
dan pengendalian. Informasi mengenai aggaran dan biaya standar disimpan oleh
sistem informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran
dengan jumlah actual. Data historis dapat diambil dari basis data dan digunakan
dalam lembar kerja (spreadsheet) atau program lain untuk meramalkan
pertumbuhan dan arus kas. Para perencana dapat menggunakan data mining (penggalian
data dengan menggunakan peranti lunak untuk mencari penyimpanan yang besar dari
data historis) untuk mengungkapkan tren jangka panjang dan pola hubungan data.
5)
Menerapkan Pengendalian Internal
Pengendalian internal (internal control) mencakup
kebijakan-kebijakan, prosedur, prosedur dan sisem informasi yang digunakan
untuk melindungi asset-aset perusahaan daru kerugian atau korupsi, dan untuk
memelihara keakuratan data keuangan. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan
terjadi, sebagai contoh suatu system informasi dapat menggunakan kata sandi (password)
untuk mencegah individu lain memiliki akses ke format data entri dan laporan
yang tidak diperlukan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Selain itu, format
data entri dapat dirancang untuk secara otomatis memeriksa error dan
mencegah jenis tertentu dari data entri yang akan melanggar aturan-aturan yang
sudah dibuat.
Karyawan
ELERBE menggunakan system informasi akuntansinya dengan cara berikut :
Menyusun
laporan eksternal :
·
Kontroler
(Kepala Bagian Akuntansi) memerlukan sisem akuntansi untuk menyusun laporan
keuangan yang diperlukan oleh investor dan kreditor serta surat pemberitahuan
tahunan pajak aas laba dan gaji yang diharuskan oleh otoritas pajak Negara
bagian dan federal.
Menangani
transaksi rutin :
·
Mencatat
pesanan, pengiriman, dan penagihan dari pelanggan.
·
Membayar
royalty kepada para penulis berdasarkan penjualan buku mereka.
·
Merespons
pertanyaan dari para pelanggan.
Membantu
para manajer membuat keputusan-keputusan tidak rutin :
·
Setelah
seorang penulis menyampaikan proposal untuk suatu produk baru. Editor akuisisi
harus memutuskan apakah dapat menerima proposal tersebut atau tidak.
·
ELERBE
sedang mempertimbangkan untuk menjual sebagian dari produknya secara langsung
di Internet.
Membantu
perencanaan dan pengendalian :
·
Setiap
tahun dibuat suatu anggaran untuk biaya produksi. Anggaran itu didasarkan pada
jumlah yang dibelanjakan ditahun terakhir dan pada ramalan penjualan yang
diharapkan ditahun berikutnya.
Memelihara
pengendalian internal :
·
ELERBE
meyakinkan bahwa pesanan pelanggan dicatat dengan nomor pelanggan, nomor
produk, harga, dan kuantitas yang benar. Perusahaan menginginkan suatu sistem
entri data yang memudahkan untuk mencari dan menginformasikan nomor pelanggan
dan produk.
Aplikasi
dan Peranti Lunak Akuntansi
Di
dua bagian terakhir, buku ini menjelaskan SIA berdasarkan lingkup dan
penggunaan informasi akuntansi. Cara lain untuk menggambarkan SIA adalah dengan
menganggap aplikasi akuntansilah yang mengatur informasi, aplikasi (applicaion)
adalah program computer yang digunakan untuk memenuhi keperluan-keperluan
tertentu. Peranti linak pengolah kata (word processing) dan lembar kerja
elektronik (electronic spreadsheet) adalah contoh aplikasi-aplikasi
akuntansi yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk kelima penggunaan
yang disebutkan dibagian sebelumnya.
Pada
umumnya, aplikasi-aplikasi akuntansi dikelompokkan menurut siklus transaksi.
Sebagai contoh, aplikasi siklus pemerolehan (acquisition cycle) membantu
pesanan pembelian, mencatat faktur pembelian, menelusuri jumlah yang terutang
kepada para pemasok, dan melakukan pembayaran kepada para pemasok.
Buku
ini menekankan pada dua jenis aplikasi akuntansi yaitu : paket akuntansi yang
dijual ditoko computer, dan aplikasi yang dikembangkan dengan peranti lunak sistem
manajemen basis data (Database management system-DBMS). Off-the-shelf
software adalah peranti lunak komersial yang siap pakai dan tersedia untuk
dijual kepada masyarakat umum.
Peran
Akuntan dalam Hubungannya dengan SIA
Cara
lain untuk memahami arti dai sistem informasi akuntansi adalah dengan
mempertimbangkan hubungan antar system akuntansidan pekerjaan akuntan. International
Federation of Accountants (IFAC) menerbitkan sebuah laporan, pedoman 11,
“Teknologi Informasi di dalam Kurikulum Akuntansi”, yang mengidentifikasi empat
peran dimana akuntan menggunakan teknologi informasi : pengguna, manajer,
konsultan dan evaluator.
Akuntan
Sebagai Pengguna
Para
akuntan dan manajer keuangan menggunakan sistem akuntansi untuk semua fungsi yang
dibahas sebelumnya (menyusun laporan eksternal, menangani transaksi rutin, dan
lain-lain).
Pedoman
IFAC menekankan bahwa para pengguna perlu memahami arsitektur sistem informasi,
peranti keras (hardware), peranti lunak (software), dan metode
pengorganisasian data, serta mampu untuk menggunakan paket pengolah kata,
lembar kerja, basis data, dan akuntansi.
Akuntan
Sebagai Konsultan
Akuntan
yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa konsultasi dibanyak bidang
termasuk sistem informasi, perencanaan keuangan perorangan, akuntansi
internasional, akuntansi lingkungan, dan akuntansi forensic.
Akuntansi
Sebagai Elevator
Akunan
menyediakan bermacam jasa evaluasi yang berfokus atau bergantung pada sistem
informasi akuntansi. Di sini aka dilihat akuntan sebagai seorang auditor
internal, auditor eksternal, dan penyedia jasa assurance (pemberian
keyakinan) lainnya.
Auditor
inernal mengevaluasi berbagai unit didalam suatu organisasi untuk menentukan
apakah unit itu telah mencapai misinya secara efisien dan efektif. Auditor
internaljuga membantu mengembangkan pegendalian internal yang membantu
memastikan efisiensi, efektifitas, serta kepatuhan pada hukum dan peraturan
peran mereka dengan berlakunya Sarbanes-Oxeley Act tahun 2002.
Auditor
eksternal. Perusahaan membayar kantor akuntan public untk mengaudit laporan
keuangan mereka untuk memenuhi ketentuan hukum dan untuk menambah kredibilitas
atas laporan keuangan mereka.
Peran
Evaluatif lainnya. Para akuntan memperluas peran mereka sebagai evaluator
dengan menyediakan berbagai macam jasa assurance.
Akuntan
Sebagai Penyedia Jasa Akuntansi dan Perpajakan
Akuntan
menggunakan peranti lunak akuntansi guna menyusun laporan keuangan untuk
klien-klien kecil dan perani lunak perpajakan guna memberikan jasa perpajakan
untuk klien-klien mereka. Penurunan harga computer serta peranti lunak
akuntansi dan perpajakan memungkinkan banyak akuntan untuk memperoleh
keuntungan dengan menjadi kantor akuntan perorangan.
Hubungan SIA dengan Pekerjaan yang di Lakukan Akuntan
Hubungan
antara SIA dengan pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan telah dibahas.
Yaitu bahwa akuntan berinteraksi dengan SIA sebagai pengguna manajer,
konsultan, evaluator, serta penyedia jasa akuntansi dan perpajakan. Pada setiap
peran, akuntan bergantung pada SIA. Akuntan perlu meningkatkan keterampilan dan
memperbarui pengetahuan mereka tentang teknologi informasi secara
berkesinambungan.
PROSES BISNIS DAN DATA
Proses
dan Kejadian Bisnis
Proses
bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk
memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Satu cara penting
untuk mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus
transaksi. Siklus transaksi (transaction cycle) mengelompokkan kejadian
terkait yang pada umunya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian (event)
adalah berbagai hal yang terjadi dalam suatu urutan tertentu. Masing-masing
siklus transaksi melibatkan lebih dari satu kejadian.
Proses
bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama :
·
Siklus
pemerolehan/pembelian (acquisition/purchasing
cycle) mengacu pada proses pembelian
barang dan jasa.
·
Siklus
konversi (conversion
cycle) mengacu pada proses mengubah sumber
daya diperoleh menjadi barang-barang jasa.
·
Siklus
pendapaan (revenue cycle) mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk para
pelanggan.
Siklus
Pendapatan
Siklus
pendapatan dari jenis organisasi yang berbeda dapat saja sama dan mencakup
didalamnya sebagian atau semua operasi berikut ini :
1.
Merespons
permintaan informasi dari pelanggan.
Permintaan informasi pelanggan bisa ditangani oleh seorang tenaga penjualan.
2.
Membuat
perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa dimasa
mendatang.
3.
Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan. Fungsi ini
sangat penting dalam proses pendapaan.
4.
Menagih pelanggan. Dalam
hal ini, perusahaan mengakui klaimnya terhadap pelanggan dengan mencatat
piutangdan menagih pelanggan.
5.
Melakukan penagihan uang.
Pada suatu waktu dalam siklus pendapatan, uang tunai ditagih dari pelanggan.
6.
Menyetoran uang kas ke bank.
Pihak-pihak yang terlibat disini adalah kasir dan bank.
7.
Menyusun laporan.
Beraneka jenis laporan mungkin dibuat untuk siklus pendapatan.
Siklus
Pemerolehan
Seperti
halnya siklus pendapatan, siklus pemerolehan dari organisasi dengan jenis yang
berbeda pada dasarnya bersifat sama karena kebanyakan mencakup didalamnya sebagian
atau semua operasi berikut ini :
1.
Mendikusikan
dengan para pemasok.
2.
Memproses
permintaan
3.
Membuat
perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa dimasa mendatang.
4.
Menerima
barang atau jasa dari pemasok.
5.
Mengakui
klaim atas barang atau jasa yang diterima.
6.
Memilih
faktur-faktur yang akan dibayar.
7.
Menulis
cek.
Pengidentifikasian
Kejadian Dalam Proses Bisnis
Akuntansi
pada dasarnya adalah suatu system informasi, dan sangat penting bagi para
akuntan untuk mengetahui bagaimana system informasi beroperasi. Pengetahuan
seperti itu akan memungkinkan mereka untuk menyediakan jasa konsultasi dan
desain sistem, serta untuk memenuhi peran mereka sebagai evaluator dan auditor.
Para
akuntan harus terbiasa dengan proses bisnis sebelum mereka dapat mengevaluasi atau
mendesain satu sistem informasi akuntansi. Pemahamannya atas siklus pendapatan
membantu Karen memberikan penjelasan yang terperinci mengenai siklus pendapatan
ELERBE.
Pedoman
Mengakui Kejadian
Pedoman
1 : Kenali kejadian pertama dalam suatu
proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi
bertanggung jawab terhadap suatu aktivitas.
Pedoman
2 : Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal.
Pedoman
3 : Kenali suatu kejadian baru ketika bertanggung jawab dipindahkan datu satu
agen internal ke agen internal lainnya.
Pedoman
4 : Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan
dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi seseorang
diluar organisasi atau prosesitu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai
alternative, prose situ dapat itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah
dijadwalkan.
Pedoman
5 : Gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari
kejadian itu.
Pengorganisasian
Data Dalam SIA
Pembahasan
sebelumnya memfokuskan pada proses mengidentifikasi kejadian. Satu motivasi
penting untuk mengidentifikasi kejadian dari uraian naratif mengenai suatu
proses bisnis, adalah bahwa data SIA berhubungan erat dengan kejadian. SIA merekam
data tentang berbagai kejadian yang dibahas dibagian sebelumnya, termasuk
perjanjian dengan para pelanggan (para pemasok), barang atau jasa yang
disediakan kepada pelanggan (yang diterima dari para pemasok), jumlah terutang
dari para pelanggan (kepada para pemasok),dan pembayaran oleh para pelanggan
(kepada para pemasok).
Sistem
Manual untuk Siklus Pendapatan dan Buku Besar
Catatan
wawancara yang disajikan dipermulaan bab ini menyatakan bahwa ELERBE, Inc.
menggunakan sebuah system terkomputerisasi untuk merekam data akuntansi.
Kejadian
yang memengaruhi buku besar. Menerima
dan mencatat pesanan penjualan, pengiriman, pembuatan pesanan pembelian, dan
menerima kas adalah contoh-contoh kejadian.
Pengorganisasian
data dengan menggunakan dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Dalam SIA manual yang tradisional, informasi tentang kejadian
bisnis pertama ditangkap dalam dokumen sumber. Pesanan penjualan, slip
pengemasan, dan faktur adalah contoh-contoh dokumen sumber.
Meskipun
dokumen sumber sudah memiliki informasi yang detail mengenai setiap kejadian,
daa harus diorganisasi dan disimpan dengan cara lain untuk menyediakan
informasi yang bermanfaat. Sebagai contoh, jumlah nilai uang dari keuangan dan
laporan periodic lainnya.
Sistem
manual mengatasi masalah ini dengan menggunakan buku besar pembantu untuk
mengorganisasi informasi mengenai berbagai entitas (misalnya, pelanggan,
pemasok, atau produk).
Buku
besar piutang usaha diorganisasi berdasarkan pelanggan. Semua penjualan dan
penagihan kas untuk pelanggan tertentu dipindahkan ke suatu halaman yang
dipelihara untuk pelanggan itu untuk menelusuri beberapa saldo yang sudah jatuh
tempo.
Arsip
dalam SIA yang Terkomputerisasi
Bagian
sebelumnya menekankan pada pencatatan kejadian secara manual. Arus dasar
informasi yang dijelaskan sebelumnya dapat juga dilihat pada SIA yang
terkomputerisasi. Namun demikian, bagaimana cara data disimpan dan diorganisasi
dalam suatu sistem yang terkomputerisasi berbeda dengan SIA manual. Bagian ini
menunjukkan bagaimana data diorganisasi dalam SIA yang terkomputerisasi.
Informasi
tentang desain file dapat dikumpulkan dari bermacam sumber termasuk dokumentasi
sistem, manual-manual yang menyertai peranti lunak yang mengatur file-file, dan
wawancara dengan karyawan yang bertanggung jawab atas sistem informasi
perusahaan.
Jenis-Jenis
File Data
Ada
dua jenis file data yang penting dari file data yaitu file induk dan file
transaksi.
File
induk memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
File
induk menyimpan data yang relative permanen mengenai agen-agen eksternal,
internal, atau barang dan jasa.
·
File
induk tidak menyediakan perincian mengenai transaksi-transaksi individual.
·
Data
yang disimpan dapat memiliki karakteristik sebagai data acuan maupun data
ringkasan.
File
transaksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
File
transaksi menyimpan data tentang kejadian.
·
File
transaksi biasanya mencakup informasi kuantitas dan harga.
Kejadian
dan Aktivitas
Ada tiga
jenis aktivitas yang dapat mambantu anda dalam memahami SIA :
1.
Pencatatan
Pencatatan mengacu pada penyiapan dokumen sumber dan / penyimpanan
data kejadian file transaksi.
2.
Pembaruan
Pembaruan mengacu pada tindakan mengubah data ikhtisar disuatu file
induk untuk mencerminkan pengaruh dari kejadian.
3.
Pemeliharaan
file
Aktivitas pemeliharaan file menangkap dan mengorganisasi data acuan
tentang file induk.
MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI
Diagram
Aktivitas UML
Ada
beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen bisnis. Didalam buku teks ini,
digunakan unified modeling language (UML), suatu bahasa yang digunakan
untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumenasikan suatu
sistem informasi.
UML
dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek
oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian, UML dapat
digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi .
Diagram
aktivitas UML dan peta mempunyai beberapa karakteristik umum yang bermanfaat :
·
Baik
peta maupun diagram aktivitas menyediakan representasi informasi grafis yang
lebih mudah dipahami dibandingkan dengan uraian naratif.
·
Peta
menggunakan lambing standar untuk menyampaikan informasi.
·
Peta
dan diagram aktivitas dibuat oleh ahlinya tetapi dapat dibaca oleh para pemakai
dengan sedikit pelatihan.
·
Baik
peta maupun diagram aktivitas dapat menyediakan gambaran tingkat tinggi,
seperti halnya juga yang tingkat rendah.
Overview
Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity
·
Overview
diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan
mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan kejadian-kejadian ini, dan
aliran informasi kejadian.
·
Diagram
Detailed sama dengan peta dari sebuah kota. Diagram ini menyediakan suatu
penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan datu arah
atau dua kejadian yang ditunjukkan pada overview diagram.
MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS
Pengendalian
Internal dan Peran Akuntan
Pengendalian
internal (internal
control) adalah suatu proses, yang
dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya, yang
dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian
sasaran kategori sebagai berikut : efektivitas dan efisiensi operasi; kendalan
pelaporan keuangan; dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pemahaman
yang baik mengenai pengendalian internal penting bagi akuntan yang berperan
sebagai manajer, pengguna, perancang, dan evaluator system akuntansi.
·
Tanggung
jawab manajer atas pengendalian internal yang telah dibuat secara eksplisit di
undang-undang Sarbanes-Oxley tahun 2002 dan standar No.2 Public Company Accounting
Oversight Board (PCAOB).
·
Pengguna
juga harus memahami pengendalian internal perusahaan sehingga dapat diterapkan
dengan tepat.
·
Akuntan
juga memiliki peran penting sebagai perancang prosedur pengendalian internal
yang mendorong ketaatan terhadap peraturan dan sasaran perusahaan.
·
Dalam
perannya sebagai evaluator, auditor internal dan auditor eksternal harus
memahami system pengendalian internal.
Kerangka
Kerja dalam Mempelajari Pengendalian
1.
Komponen Pengendalian Internal
Laporan COSO
mengidentifikasi lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan :
·
Lingkungan
pengendalian
·
Penentuan
resiko
·
Aktivitas
pengendalian
·
Informasi
dan komunikasi
·
Pengawasan
2.
Sasaran Pengendalian Internal
Pemangku kepentingan
yang berbeda (pemegang saham, manajer, pelanggan, dan karyawan) mungkin memiliki
tujuan yang berbeda-beda. Pemegang saham utamanya mungkin berhubungan dengan
tujuan yang berkaitan dengan nilai saham. Manajer pemasaran mungkin paling
tertarik dengan sasaran yang berkaitan dengan pangsa pasar, penjualan, dan
kepuasan pelanggan. Sasaran pengendalian internal yang disebutkan dilaporan
COSO mencakup berikut :
·
Efektivitas
dan efisiensi operasi
·
Keandalan
pelaporan keuangan
Menentukan
Resiko Pelaksanaan : Siklus Pendapatan
Risiko
pelaksanaan (execution
risk) mencakup risiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi.
Penelitian
Risiko Sistem Informasi
Risiko
Sistem Informasi (information
system risk) atau risiko
kesalahan pada system informasi perusahaan melalui pencatatan, pembaruan, atau
pelaporan data yang tidak tepat. Bagian ini menstrukturkan risiko sistem informasi menjadi dua kategori :
1.
Pencatatan Risiko
Pencatatan
Risiko (recording risk) menyatakan risiko yang tidak tangkap informasi
kejadian secara akurat dalam system informasi organisasi.
2.
Memperbarui Risiko
Memperbarui
Risiko (update risk) adalah risiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak
diperbarui dengan tepat.
Sumber : Buku Sistem Informasi Akuntansi, Dasaratha V.Rama / Federick L.Jones.
Penerbit : Salemba Empat
Super wpis. Pozdrawiam i czekam na więcej.
BalasHapus